Semeru Erupsi 8 Kali, Letusan Capai 800 Meter

Semeru Erupsi 8 Kali, Letusan Capai 800 Meter

lenkaed – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, tercatat mengalami delapan kali erupsi pada Minggu pagi, dengan letusan setinggi 800 meter dari puncak. Aktivitas vulkanik ini terekam oleh Pos Pengamatan Gunung Semeru dan memicu peningkatan kewaspadaan warga di sekitar area terdampak.

Erupsi pertama terjadi pukul 03:32 WIB dengan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl. Petugas Pos Pengamatan Semeru, Liswanto, menyebutkan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Data seismograf mencatat amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 130 detik.

Selain itu, gunung ini kembali erupsi pada pukul 04:31 WIB, 06:02 WIB, 06:05 WIB, 06:13 WIB, 06:27 WIB, dan 06:33 WIB. Masing-masing erupsi menghasilkan kolom abu yang bervariasi tingginya, namun secara keseluruhan menimbulkan potensi bahaya bagi aktivitas warga dan penerbangan di wilayah sekitarnya.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang terus memantau perkembangan erupsi dan mengimbau warga menjauhi kawasan rawan lava, awan panas, serta abu vulkanik. Tim pengamatan juga memastikan jalur evakuasi tetap aman dan siap digunakan jika aktivitas meningkat.

Aktivitas ini menegaskan bahwa Semeru tetap menjadi gunung berapi aktif dengan risiko tinggi. Masyarakat diimbau mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan BPBD untuk menghindari potensi korban dan kerusakan. Pemantauan intensif diperkirakan akan berlangsung hingga aktivitas gunung menunjukkan stabilisasi.

“Baca juga : Operasi Patuh Jaya 2025, Tilang Berlaku 24 Jam”

SEMERU KEMBALI ERUPSI 800 METER, MASYARAKAT DIWAJIBKAN WASPADA

Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada pukul 06.49 WIB dengan kolom letusan teramati setinggi 800 meter. Abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu mengarah ke selatan dengan intensitas sedang, menurut laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto.

Erupsi saat itu masih berlangsung, sementara PVMBG menetapkan status Semeru pada level Waspada atau Level II. Masyarakat diimbau mengikuti sejumlah rekomendasi keselamatan resmi untuk menghindari potensi bahaya.

Liswanto menjelaskan warga dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan hingga delapan kilometer dari puncak. Di luar zona ini, aktivitas juga dibatasi pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Pembatasan ini berlaku karena kemungkinan awan panas dan lahar dapat menyebar hingga 13 kilometer dari puncak.

Pihak BPBD Lumajang terus memantau perkembangan erupsi dan menyiapkan jalur evakuasi bagi warga yang berada di zona berisiko. Tim pengamatan juga melakukan pemantauan intensif untuk memperkirakan arah penyebaran abu dan aliran lahar.

Meski erupsi ini tidak menimbulkan korban hingga kini, status Waspada menegaskan pentingnya kesiapsiagaan. Warga dan pengunjung kawasan sekitar diminta selalu mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan BPBD, serta tidak memasuki zona larangan.

Aktivitas Semeru yang terus terjadi menjadi pengingat bagi masyarakat dan pemerintah untuk menjaga kewaspadaan, memperkuat mitigasi bencana, dan memastikan keselamatan masyarakat sekitar gunung berapi aktif ini.

“Baca juga : 60 Keluarga Kuasai 50% Lahan Bersertifikat di Indonesia”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *