lenkaed – Atlet senam putra Indonesia, Joseph Judah Hatoguan, mengakui bahwa persiapan tim putra untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 berlangsung cukup singkat. Waktu terbatas menjadi tantangan besar bagi tim untuk menyesuaikan diri dengan aturan baru dan meningkatkan performa di level internasional.
“Aku kepingin meraih prestasi. Tapi dalam rentang waktu satu bulan, kita anak senam tidak bisa beradaptasi secepat itu. Makanya sebenarnya ada sedihnya juga,” ujar Joseph saat ditemui di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat (17/10).
Selain kendala waktu, Joseph menjelaskan bahwa perubahan peraturan kode poin dan aturan senam menjadi hambatan lain. “Aku sebenarnya mau melakukan yang terbaik, tapi tidak bisa karena ada kode poin dan peraturan baru. Jadi aku masih pakai rangkaian enam bulan lalu,” tambahnya. Hal ini membuat tim harus tetap mengandalkan gerakan yang sebelumnya sudah dikuasai, meski ingin menampilkan inovasi baru.
Tim putra Indonesia akan bersaing dengan atlet-atlet terbaik dari seluruh dunia dalam Kejuaraan Dunia Senam 2025. Meski menghadapi kompetisi ketat, Joseph tetap optimistis timnya akan memberikan penampilan terbaik. Ia menilai pengalaman ini menjadi kesempatan berharga untuk mengukur kemampuan tim dan mempersiapkan strategi lebih matang di masa mendatang.
Kejuaraan Dunia Senam 2025 menjadi ajang penting bagi atlet Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan standar internasional dan menghadapi tantangan alat dan gerakan baru. Persiapan yang singkat menekankan pentingnya fokus pada teknik dasar, konsistensi latihan, dan kerja sama tim.
Dengan adaptasi yang cepat terhadap kode poin dan fokus pada performa terbaik, tim putra Indonesia menargetkan penampilan solid meski dengan persiapan terbatas. Kejuaraan Dunia Senam 2025 akan menjadi tolok ukur kesiapan tim menghadapi persaingan global serta momentum untuk meningkatkan kualitas senam Indonesia di tingkat dunia.
“Baca juga : Google Imbau 2,5 Miliar Pengguna Gmail Ganti Password”
Joseph Judah dan Delapan Atlet Indonesia Siap Tampil di Kejuaraan Dunia Senam 2025
Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) menurunkan delapan atlet untuk kejuaraan kali ini. Selain Joseph, tim terdiri atas Agung Suci Tantio Akbar, Abiyu Raffi, Muhammad Aprizal, Satria Tri Wira Yudha, Alarice Mallica Prakoso, Salsabilla Hadi Pamungkas, dan Larasati Rengganis. Mereka akan bersaing dalam berbagai nomor individu maupun beregu, mewakili kemampuan senam Indonesia di tingkat dunia.
Joseph mengakui tantangan persiapan yang singkat dan perubahan aturan kode poin baru. “Aku ingin meraih prestasi, tapi hanya memiliki waktu satu bulan. Aku masih menggunakan rangkaian dari enam bulan lalu,” kata Joseph saat ditemui di Indonesia Arena, Jakarta. Meski demikian, ia tetap optimistis memberikan penampilan maksimal dan belajar dari pengalaman kompetisi internasional sebelumnya.
FGI menekankan pentingnya kombinasi pengalaman dan adaptasi cepat terhadap peraturan baru. Para atlet fokus memperkuat teknik dasar, konsistensi gerakan, dan kesiapan mental agar dapat bersaing dengan atlet-atlet top dunia.
Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 menjadi tolok ukur kemampuan tim putra dan putri Indonesia. Selain Joseph, kehadiran atlet lain diharapkan menambah kedalaman tim, meningkatkan peluang meraih prestasi, dan mengangkat reputasi senam Indonesia di kancah internasional.
Dengan persiapan yang terencana meski singkat, Joseph dan timnya menargetkan penampilan solid yang tidak hanya menampilkan teknik tinggi, tetapi juga memperlihatkan mental juara. Kejuaraan ini menjadi kesempatan penting untuk mengukur performa, menyesuaikan strategi, dan memotivasi generasi muda atlet senam di Indonesia.
“Baca juga : Susu Beruang Diklaim Bersihkan Paru-Paru, Ini Faktanya”
Leave a Reply