lenkaed – Pelatih Persik Kediri, Ong Kim Swee, memberikan apresiasi tinggi kepada anak asuhnya yang berhasil menahan imbang PSM Makassar 1-1 dalam laga lanjutan Liga 1 2025/2026 di Stadion Brawijaya Kediri, Jawa Timur, Sabtu (25/10/2025) malam. Hasil ini menjadi bukti semangat juang tim Macan Putih meski harus bermain dengan sepuluh pemain sejak babak kedua.
Ong mengaku bersyukur atas raihan satu poin di kandang. Ia menilai anak asuhnya menunjukkan karakter kuat dan determinasi tinggi meskipun sempat tertinggal lebih dulu. “Pemain menunjukkan sikap positif walaupun ketinggalan 0-1. Mereka tetap percaya bisa mencetak gol. Bermain dengan 10 pemain tidak mudah, tapi mereka berusaha keras dan itu sangat positif untuk tim,” ujarnya.
Dalam laga ini, bek Persik Novri Setiawan menerima kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras. Keputusan tersebut membuat Persik harus bermain dengan jumlah pemain lebih sedikit. Ong mengaku telah meminta penjelasan kepada wasit terkait keputusan itu. “Saya akan mempelajari situasi ini dengan teliti. Jika keputusan sesuai peraturan, kami harus menerimanya. Namun bila ada kesalahan, tentu perlu evaluasi,” katanya.
Dengan tambahan satu poin ini, Persik Kediri menempati peringkat ke-11 klasemen sementara dengan 11 poin, sedangkan PSM Makassar berada di posisi ke-14 dengan delapan poin. Hasil imbang ini sekaligus memperlihatkan peningkatan konsistensi Persik dalam menjaga keseimbangan permainan meski menghadapi tekanan berat dari lawan.
“Baca juga : Jepang Melarang Barang Ini Masuk, Wisatawan Muslim Wajib Tahu”
Pelatih PSM Akui Kekurangan Tim, Persik Tunjukkan Mental Tangguh
Dari kubu lawan, pelatih interim PSM Makassar Ahmad Amiruddin menyesalkan kegagalan timnya meraih tiga poin di Kediri. Ia menilai anak asuhnya sudah berjuang keras namun kurang efektif dalam penyelesaian akhir. “Untuk satu poin ini tetap kami syukuri, walaupun target kami sebenarnya tiga poin. Anak-anak sudah bekerja keras, tapi masih kurang cepat dalam menyelesaikan serangan,” ujar Amiruddin setelah laga.
Menurutnya, PSM sebenarnya diuntungkan ketika unggul jumlah pemain di babak pertama. Namun, keunggulan itu tidak dimanfaatkan secara maksimal. “Di babak pertama kami menang jumlah pemain, tapi belum bisa menambah gol. Terima kasih untuk pemain karena sudah berjuang meski hasil belum sesuai harapan,” tambahnya.
Kebobolan satu gol tidak membuat semangat pemain Persik surut. Justru, mereka tampil lebih agresif untuk mengejar ketertinggalan. Gol penyama kedudukan lahir dari tembakan keras Imanol Garcia yang tak mampu dihalau penjaga gawang PSM.
Secara statistik, Persik menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal disiplin bertahan, penguasaan bola, dan efektivitas serangan balik. Pelatih Ong Kim Swee menilai semangat pantang menyerah itu menjadi modal penting untuk menghadapi laga berikutnya. “Kami akan terus memperbaiki diri. Sikap dan karakter pemain malam ini memberi saya keyakinan bahwa Persik akan lebih kuat ke depan,” tegasnya.
Dengan hasil ini, Persik Kediri memperpanjang tren positif di kandang, sedangkan PSM Makassar masih mencari konsistensi performa di paruh pertama musim 2025/2026. Pertandingan di Kediri menjadi cerminan bagaimana dua tim berjuang mempertahankan posisi aman di klasemen sementara Liga 1.Dari kubu lawan, pelatih interim PSM Makassar Ahmad Amiruddin menyesalkan kegagalan timnya meraih tiga poin di Kediri. Ia menilai anak asuhnya sudah berjuang keras namun kurang efektif dalam penyelesaian akhir. “Untuk satu poin ini tetap kami syukuri, walaupun target kami sebenarnya tiga poin. Anak-anak sudah bekerja keras, tapi masih kurang cepat dalam menyelesaikan serangan,” ujar Amiruddin setelah laga.
“Baca juga : Wardrobe Fatigue: Lemari Penuh tapi Tak Ada Baju yang Pas?”




Leave a Reply